Tuliskan Tiga Macam Pelajaran yang Diambil dari Kisah Nabi Ibrahim – Sabar, Taqwa, Berpikir Kritis

Bagi seorang muslim, adalah hal menarik jika tahu tentang berbagai kisah nabi dan rasul. Nabi adalah utusan Allah SWT yang memberikan banyak pelajaran bagi siapa saja yang membacanya.

Paham kisah nabi juga meningkatkan pemahaman terkait sejarah islam, serta menjadi pedoman menerapkan ayat Al-Qur’an pada kehidupan. Ada begitu banyak nama nabi sebagai utusan Allah dengan kisah hidup yang dapat dijadikan sebagai suri tauladan.

Apa Saja Pelajaran yang Diteladani dari Kisah Nabi Ibrahim AS.

Dari sekian banyak nabi, kisah Nabi Ibrahim AS adalah apa yang harus kamu pelajari. Disebut sebagai bapak para nabi, jika harus menjawab apa saja dan tuliskan tiga macam pelajaran yang diambil dari kisah Nabi Ibrahim, maka jawabannya adalah sabar, taqwa, dan harus berpikir kritis, dengan penjelasan berikut:

1. Sabar

Nabi Ibrahim AS lahir dan tumbuh sebagai anak yang cerdas dan kritis di tengah-tengah keluarga dan kehidupan masyarakat yang masih menyembah berhala. Nabi Ibrahim hadir sebagai utusan Allah SWT untuk mengajak dan menyembah Allah sebagai satu-satunya Tuhan.

Apapun usaha Nabi Ibrahim selalu mendapatkan penolakan karena dianggap hal yang tidak sopan pada berhala sebagai Tuhan. Sehingga, Nabi Ibrahim harus menghadapi kemarahan dan hukuman dibakar hidup-hidup.

Walaupun demikian, Nabi Ibrahim tetap sabar dan pantang menyerah. Ia tetap menyerukan semua masyarakat agar terus menyembah Allah SWT. Hal ini layak menjadi pelajaran berharga, bahwa walaupun harus menggebrak kebiasaan yang tidak benar, kamu harus terus bersabar dan melakukan kebaikan.

Setelah berumah tangga, Nabi Ibrahim yang dikaruniai putra, Ismail, mendapatkan mimpi untuk menyembelih putranya. Dengan hati berat, Nabi Ibrahim tetap patuh dan taat kepada perintah Allah SAW. Dengan pasrah dan percaya atas Perintah tersebut, tanpa ia ketahui, Allah SWT telah mengganti domba sebagai kurban, sampai saat ini.

2. Berpikir Kritis

Nabi Ibrahim AS mempunyai ayah yang berprofesi sebagai pembuat berhala. Ia sering memperhatikan ayahnya dalam membuat patung, dan selalu bertanya mengenai Tuhan yang sebenarnya.

Berpikir kritis tersebut membantu mencari keberadaan Tuhan. Sampai akhirnya, Nabi Ibrahim menyadari hanya Allah Tuhan semesta alam. Ia pun tidak ikut menyembah berhala.

Pelajaran untuk terus berpikir kritis adalah hal penting, apalagi di jaman seperti ini. Banyak sekali berita tidak benar atau hoaks disebarkan begitu mudah. Kecepatan informasi harus membuat seorang muslim wajib berpikir kritis, tidak menerima informasi apapun dengan mentah-mentah.

3. Taqwa

Nabi Ibrahim AS pernah mendapatkan perintah dari Allah untuk membawa keluarga kecilnya, yaitu Siti Hajar istrinya dan Ismail anaknya ke Baitullah. Sesampainya, Nabi Ibrahim meninggalkan keduanya.

Keadaan saat itu adalah Ismail masih sangat kecil, dan di sekitar mereka tidak ada sumber air, benar-benar gersang. Siti Hajar pernah bertanya, mengapa Ibrahim harus meninggalkan mereka. Namun, ia memahami karena ini adalah perintah Allah SWT.

Rasa taqwa dan percaya Nabi Ibrahim terhadap Allah SWT yang tidak akan pernah menyiksa umat, membuat mukjizat muncul. Ismail yang menangis kehausan menendang-nendang tanah dan keluarlah air zam-zam, sumber mata air yang sampai sekarang terus mengalir.

Tempat yang gersang itu kemudian menjadi pemukiman. Sesulit apapun kehidupan, selagi tetap bertaqwa kepada Allah, maka akan selalu ada rahmat dari Allah walaupun dari hal-hal yang tidak masuk akal.

Pertanyaan lain terkait kisah Nabi Ibrahim

Pelajaran apa yang dapat diambil dari kisah Nabi Ibrahim?

Hal yang bisa diambil saat mendengarkan kisah Nabi Ibrahim adalah selalu berpikir kritis pada semua hal yang dilakukan sehingga tidak terjerumus dalam keburukan. Berani menegakkan kebenaran walaupun banyak pertentangan. Berani berhijrah dalam kebaikan.

Hikmah dalam kisah Nabi Ibrahim a.s. yaitu menjadi seorang muslim istiqamah, tawakal, dan ikhlas pada Allah SWT. Mempercayai jika kekuatan, pertolongan, dan bantuan dari Allah SWT selalu ada. Sehingga, hidup jadi lebih tenang dan bahagia karena RahmatNya.

Bagaimana pelajaran dan keteladanan dari Nabi Ibrahim alaihissalam?

Nabi Ibrahim berpegang teguh pada kebenaran dan tidak pernah berpaling meninggalkannya. Posisinya adalah imam dalam agama dan selalu total mengabdi. Nabi Ibrahim selalu mensyukuri semua nikmat-Nya (QS an-Nahl: 120-121)

Apa pelajaran yang bisa diambil dari kisah Nabi Ismail?

1. Percaya Qadha dan Qadar Allah SWT. 2. Tidak mau dengar bisikan waswas dari Setan 3. Istri salehah adalah keberkahan keluarganya 4. Anak taat pada Allah adalah keberkahan.

Teladan apa yang ditunjukkan Nabi Ibrahim?

Nabi Ibrahim AS merupakan suri tauladan dalam akidah. Ia berpegang teguh pada ajaran Allah SWT walaupun ayahnya menyembah berhala. Menurut beberapa Sirah Nabawiyyah, Nabi Ibrahim AS adalah ulul azmi yang punya ketabahan luar biasa.

Sikap apa saja yang harus kamu lakukan untuk meneladani Nabi Ibrahim?

1. Tidak menyekutukan Allah, 2. Selalu sabar saat berdakwah, 3. Cinta dan sayang keluarga, 4. Selalu melakukan perintah Allah, 5. Berkorban demi agama.

Apa yang bisa kamu teladani dari perilaku terpuji Nabi Ibrahim AS?

Ibrahim punya akhlak mulia, santun, cerdas, tabah, sabar, dan mudah iba pada penderitaan orang lain. Ia adalah rasul bergelar ulul azmi karena keteguhan hati, kesabaran, dan ketabahan untuk menegakkan agama Allah.