Pubertas adalah proses perubahan secara seksual yang terjadi pada fisik ketika masa transisi anak mulai beranjak dewasa. Umumnya, pubertas terjadi pada rentang usia 8-10 tahun dan berakhir pada usia 15-16 tahun. Hal ini tergantung pada kondisi fisik masing-masing anak.
Ketika anak mengalami masa pubertas, biasanya mereka akan merasa kurang percaya diri pada diri mereka. Saat situasi inilah, peran orang tua sangat penting dalam membantu meyakinkan dan mendampingi masa pubertas anak. Selain itu, orang tua juga berperan untuk memberikan pemahaman mengenai perubahan-perubahan yang akan dialami akibat dari masa pubertas.
Perubahan- perubahan yang terjadi pada tubuh tentunya dipengaruhi karena adanya pengaruh hormonal. Selain itu, masa pubertas anak juga dikaitkan dengan perilaku kenakalan remaja yang mengarah pada kenakalan biasa atau kenakalan yang mengarah pada pelanggaran. Permasalahan yang kompleks inilah yang mengharuskan orang tua untuk mengawasi anak mereka.
Mengapa Saat Masa Pubertas Harus Dalam Pengawasan Orang Tua
Momen krusial ini wajib untuk didampingi dan mendapatkan dukungan dari orang tua untuk mengurangi rasa kekhawatiran. Alasan masa pubertas membutuhkan pengawasan orang tua adalah sebagai berikut:
1. Menurunkan Tingkat Kepercayaan Diri
Pubertas ditandai dengan terjadinya perubahan pada tubuh. Hal ini bisa menyebabkan anak merasa kurang percaya diri dengan perubahan pada tubuh mereka. Selama masa pubertas anak, sebaiknya orang tua berusaha untuk meyakinkan, mendampingi, dan mendukung mereka sampai fase ini berakhir.
2. Memberikan Edukasi dan Pemahaman
Perubahan tubuh yang tidak biasa pada anak mungkin akan menyebabkan anak menjadi kebingungan. Karena itu, orang tua sebagai yang sudah berpengalaman agar memberikan edukasi dan pemahaman yang logis terkait dengan perubahan fisik anak. Saat momentum ini, orang tua juga bisa memberikan pendidikan seks untuk mereka.
3. Mengontrol Emosi Anak
Selama masa pubertas, anak mungkin akan merasa tidak nyaman dan mudah marah. Orang tua berperan untuk mengontrol ketidakstabilan emosi mereka dengan cara berempati atau dengan cara mengajaknya diskusi saat mereka sudah tenang untuk memperbaiki dan membicarakan situasi.
4. Mengawasi Pergaulan Anak
Pubertas anak juga dikaitkan dengan pergaulan anak. Orang tua wajib untuk mengawasi pergaulan mereka untuk menghindari terjadinya pergaulan bebas atau kenakalan lainnya. Selain itu, orang tua juga bisa mengatakan pada anak untuk menjaga pergaulan antara lawan jenis mereka.
Kesimpulan:
Mengapa saat masa pubertas seseorang anak membutuhkan pengawasan orang tua:
- Menurunkan tingkat kepercayaan diri
- Memberikan edukasi dan pemahaman
- Mengontrol emosi anak
- Mengawasi pergaulan anak
Pertanyaan Lain Terkait Saat Masa Pubertas Seseorang Membutuhkan Pengawasan Orang Tua
Apa saja perubahan fisik pada anak laki-laki dan perempuan?
Pada anak laki-laki, perubahan yang dialami adalah mengalami mimpi basah, suara semakin berat, munculnya jakun yang menonjol, kumis yang mulai tumbuh, ukuran dada yang bidang, ukuran testis dan penis yang membesar, serta tumbuhnya rambut pada alat kelamin, ketiak dan kaki.
Sedangkan perubahan pada anak perempuan adalah mulai mengalami menstruasi, tumbuhnya payudara, ukuran pinggul yang melebar dan tumbuhnya rambut pada kemaluan dan ketiak. Secara umum, perubahan yang biasa terjadi adalah munculnya jerawat dan aroma tubuh yang mulai berubah.
Hal-hal apa saja yang harus diperhatikan selama masa pubertas?
Selama pubertas, ada baiknya untuk anak agar menjaga kesehatan mereka, seperti mengurangi konsumsi makanan cepat saji dan minuman bersoda serta mengatur jadwal tidur. Selain itu, menjaga kebersihan diri juga penting. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah agar anak tidak merasa stres, tertekan, dan depresi dengan perubahan yang mereka alami.
Mengapa ketika mengalami pubertas anak harus menjaga pergaulannya dengan lawan jenis?
Masa pubertas ditandai dengan berubahnya fisik secara seksual menuju dewasa. Saat masa ini, baik hormon dan organ reproduksi mulai aktif. Hal ini yang menyebabkan anak harus menjaga pergaulannya dengan lawan jenis untuk menghindari adanya dampak negatif yang ditimbulkan.