5 Film tentang Bullying yang Wajib Ditonton

Film Bullying Terbaik yang Memukau Penonton

Di dunia perfilman, tema bullying pada anak-anak dan remaja sudah sering diangkat dalam beberapa film. Meskipun demikian, tidak semua film yang memuat tema bullying mampu membuat penonton terkesan. Berikut ini adalah film bullying terbaik yang memukau penonton:

1. Bully (2011)

Bully adalah film produksi Amerika yang diangkat dari sebuah dokumenter berjudul sama. Film ini disutradarai oleh Lee Hirsch dan dirilis pada tahun 2011. Bully mengisahkan tentang kasus bullying pada remaja yang mengalami berbagai macam penganiayaan dari para pelajar lainnya.

Film ini diambil dari kisah nyata di mana seorang remaja bernama Alex sedang mengalami situasi yang sulit di sekolahnya. Alex selalu menjadi sasaran bullying dan penghinaan dari teman-temannya, namun saat dia mencoba melaporkan masalahnya, dia malah dibiarkan sendiri oleh pihak sekolah.

Bully mempertontonkan ketidaknyamanan dan ketakutan yang dirasakan oleh para korban bullying sehari-hari, dan bagaimana kekerasan semacam itu dapat berdampak pada kehidupan mereka yang sudah cukup sulit.

Para pemeran di dalam film ini membawa karakter-karakter mereka menjadi lebih dekat ke hati penonton. Seorang penonton mungkin tergetar oleh kedalaman emosi yang muncul dari para karakter. Bully dianggap sebagai salah satu film yang paling berhasil dalam memunculkan sensitivitas sosial dalam cara yang jelas, menyentuh, dan memikat.

Film tersebut berhasil menggambarkan betapa sulitnya bagi korban bullying untuk berbicara tentang pengalaman mereka, dan juga penonton akan bisa merasakan ketidakadilan dari sistem pendidikan yang terkadang tidak melakukan apa-apa dalam memberikan perlindungan bagi siswa-siswa yang di-bully.

Film Bully memenangkan penghargaan pada beberapa festival film terkenal, yang mana penghargaan tersebut diberikan untuk keperibadian film tersebut, kualitas cinematography, penampilan pemeran, dan pesan yang tersampaikan.

Bully benar-benar mengesankan dan menjadi salah satu bukti paling kuat tentang kekuatan film untuk menyampaikan pesan-pesan sosial yang berarti. Film ini juga menjadi referensi penting bagi pendidikan karakter anak untuk lebih memahami makna persahabatan dan memperlakukan orang lain dengan baik, tanpa harus bertindak negatif terhadap orang lain.

Karakter Utama yang Menginspirasi dalam Film Bullying

Film-film tentang bullying tidak hanya menampilkan tokoh-tokoh yang menjadi korban, tetapi juga tokoh-tokoh yang menginspirasi dengan sifat dan tindakan mereka. Karakter utama semacam itu dapat memberikan pesan positif dan memotivasi penonton untuk berani mengekspresikan diri dan melawan tindakan bully terhadap mereka atau orang lain di sekitar mereka. Berikut adalah beberapa karakter utama yang menginspirasi dalam film bullying terbaik.

1. Aloy – Si Doel Anak Sekolahan

Aloy (diperankan oleh Rano Karno) adalah karakter utama dalam film Si Doel Anak Sekolahan yang mengisahkan kisah anak SMA yang menjadi korban bullying oleh teman-temannya. Meskipun disalahkan dan dianiaya, Aloy tetap bertahan dan tidak pernah menyerah. Dia selalu berusaha menjadi yang terbaik dan mengambil waktu untuk memberikan nasihat dan dukungan kepada teman-temannya. Karakter Aloy mengajarkan kepada penonton bahwa dengan kesabaran dan semangat pantang menyerah, mereka dapat melalui masa-masa sulit.

2. Kiki – 3 Srikandi

Kiki (diperankan oleh Bunga Citra Lestari) adalah karakter utama dalam film 3 Srikandi yang mengisahkan kisah seorang pelatih panahan yang membangkitkan semangat atletnya dan juga memperjuangkan kebenaran dari tindakan bullying yang terjadi di sekolah. Kiki merupakan pelatih yang tegas dan sabar. Dia menginspirasi timnya dengan kegigihan dan kerja kerasnya, serta membantu mengatasi satu per satu masalah yang muncul. Dia juga tidak ragu untuk berdiri di depan kaum penindas dan melakukan apa yang dia percayai benar. Karakter Kiki mengajarkan bahwa ketabahan dan kejujuran dapat membawa perubahan positif yang luar biasa.

3. Miles – Dilan 1990

Miles (diperankan oleh Iqbaal Ramadhan) adalah karakter utama dalam film Dilan 1990 yang mengisahkan kisah percintaan SMA di tahun 90-an yang juga dikemas dengan kisah bullying. Meskipun dilanda rasa cemas dan takut, Miles tetap tegar dan selalu berjuang. Dalam film ini, Miles mengajarkan pada penonton bahwa penting untuk melakukan apa yang kita pikir benar, bahkan jika itu terlihat kurang populer, dan dia membuktikan bahwa orang baik masih ada dan tidak ada salahnya berkawan dengan mereka. Karakter Miles membuktikan bahwa percaya pada diri sendiri, rasa kepercayaan pada orang lain, dan kemandirian dapat membantu mengatasi bully dan mengatasi krisis yang muncul.

4. Aini – Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara

Aini (diperankan oleh Khadijah Aziz) adalah karakter utama dalam film Aisyah: Biarkan Kami Bersaudara yang mengisahkan kisah seorang guru agama yang berjuang melawan tindakan bullying di sekolahnya. Aini adalah sosok yang berbakat, berdedikasi, dan berwibawa. Dia tidak segan untuk mengambil tindakan keras ketika itu diperlukan, namun dia tetap rendah hati dan fokus pada tujuannya membantu murid-muridnya. Karakter Aini mengajarkan penonton bahwa penting untuk berani mengambil tindakan untuk melindungi diri sendiri orangan lain dari bullying, terutama di lingkungan yang dipenuhi tekanan dan intimidasi.

5. Yugo – Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon

Yugo (diperankan oleh Derby Romero) adalah karakter utama dalam film Pasukan Garuda: I Leave My Heart in Lebanon yang mengisahkan kisah para tentara Indonesia yang bertugas dalam misi perdamaian di Lebanon. Dalam film ini, dipertontonkan juga tindakan bullying yang terjadi di antara para tentara. Yugo merupakan sosok yang pembantu dan pemecah masalah, dia selalu mencari solusi terbaik untuk semua kesulitan dan konflik. Dia mengajarkan pada penonton bahwa dalam situasi apapun, sekecil apapun yakinlah pada kemampuanmu dan kekuatanmu untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Karakter Yugo membuktikan bahwa keberanian, kerja keras, dan sikap positif dalam cara berpikir dan bertindak dapat meredakan konflik atau bullying.

Akting Terbaik dari Aktor dan Aktris dalam Film Bullying Terbaik

Film-film yang mengangkat tema bullying dan kekerasan di sekolah semakin banyak diproduksi di Indonesia. Dalam film-film ini, akting yang tulus dari aktor dan aktris menjadi kunci keberhasilan dalam membawa pesan moral kepada penonton. Berikut beberapa di antara film bullying terbaik dengan akting terbaik dari aktor dan aktris:

1. Susah Sinyal (2017)

Film yang dibintangi oleh Adinia Wirasti ini menceritakan kisah seorang ibu tunggal bernama Ellen yang berusaha mengatasi kesulitan dalam membesarkan anaknya, Ale. Di sekolah, Ale sering menjadi korban bullying dari teman-temannya. Adinia Wirasti berhasil membawakan peran sebagai seorang ibu yang tangguh dan rela berkorban demi anaknya. Sementara itu, aktor muda Chicco Jerikho juga memberikan akting yang mengesankan sebagai pengajar yang peduli terhadap muridnya dan berusaha mengatasi masalah bullying di kelas.

2. Posesif (2017)

Film yang mengangkat tema toksik dalam hubungan percintaan ini sukses menjadikan film ini sebagai salah satu film indie terbaik di Indonesia. Putri Marino berperan sebagai Ali, seorang mahasiswi yang tomboy dan sering mengalami bullying dari teman-temannya di kampus. Ali kemudian menjalin hubungan dengan Yudhis, yang diperankan dengan apik oleh Adipati Dolken. Namun, hubungan mereka menjadi semakin toksik dan Yudhis menjadi semakin posesif. Akting dari Putri Marino sebagai Ali yang kuat dan mandiri berhasil menggambarkan karakter Ali yang tahan banting dalam menghadapi bullying, sedangkan akting dari Adipati Dolken berhasil menunjukkan sifat posesif dari karakter Yudhis.

3. Bully (2018)

Film yang masih hangat di tahun 2018 ini membawa tema bullying yang mengena dan menjadi tolok ukur dalam dunia pendidikan. Adhisty Zara, member dari JKT48, berhasil membawakan peran sebagai siswi SMP yang menjadi korban bullying dari teman-temannya. Ia berhasil membawa emosi penonton pada saat adegan bullying yang dilakukan oleh teman-temannya. Tak kalah dengan Adhisty, aktor muda Verrell Bramasta juga berhasil membawa karakter dari seorang siswa yang memiliki masalah keluarga dan sukses menjadi perhatian teman sekelas.

Tiga film di atas sukses membawa pesan moral kepada penonton mengenai pentingnya toleransi dan penghapusan tindakan bullying. Akting terbaik dari aktor dan aktris dalam film-film tersebut memberikan pengalaman menonton yang mendalam dan menggugah hati penonton untuk lebih sadar akan pentingnya menghargai perbedaan dan keberagaman.

Penggarapan Sinematografi dan Musik yang Menyentuh dalam Film Bullying

Sinematografi dan musik adalah dua elemen penting dalam film yang berpengaruh besar terhadap keseluruhan pengalaman menonton penonton. Kedua elemen ini harus dapat menciptakan suasana dan emosi yang tepat agar dapat membawa penonton lebih dekat dengan cerita yang diceritakan. Dalam film tentang bullying, keduanya memiliki peran yang sangat penting dalam menciptakan suasana yang mampu menggambarkan betapa beratnya pengalaman korban bullying. Berikut adalah beberapa film bullying terbaik yang berhasil menghadirkan sinematografi dan musik yang menyentuh:

1. A Silent Voice (2016)

A Silent Voice adalah film animasi Jepang yang menceritakan tentang seorang anak yang dulu sering mengintimidasi teman sekelasnya yang tunarungu, namun saat dewasa ia mencoba untuk meminta maaf dan memperbaiki kesalahannya. Film ini menampilkan sinematografi yang luar biasa dengan detail yang sangat menawan, baik dari latar belakang hingga ekspresi karakternya. Alunan musiknya diisi dengan lagu-lagu indie yang menyayat hati, dan sangat cocok dengan plot film yang diangkat.

2. Wonder (2017)

Film Wonder mengisahkan tentang August Pullman, seorang anak dengan kelainan wajah yang memulai pertama kalinya dia mengikuti sekolah umum. Film ini sukses meraih banyak pujian karena penyutradaraannya yang sangat emosional serta pengambilan gambar yang indah. Musik dalam film ini juga menjadi salah satu elemen yang berhasil menyentuh hati penonton disamping karakter-karakternya yang sangat memukau, sehingga film ini layak menjadi salah satu film bullying terbaik di dunia.

3. Eighth Grade (2018)

Eighth Grade adalah sebuah film independen Amerika yang mengisahkan tentang seorang gadis remaja yang mencoba bertahan dalam dunia media sosial. Film ini memberikan tampilan yang sangat nyata tentang pengalaman menjadi korban bullying di era digital, dengan diperkuat oleh sinematografi yang indah. Nadanya yang sulit diprediksi, dan ekspresi wajah para aktornya berhasil menjadikan film ini sebagai salah satu film bullying terbaik.

4. Speak (2004)

Speak adalah film Amerika yang diangkat dari novel dengan judul yang sama karya Laurie Halse Anderson. Film ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Melinda yang menjadi korban pemerkosaan di sebuah pesta. Alur cerita yang dramatis dan kaya akan rincian, jadi sangat menyentuh. Walaupun mengandung tema yang berat, tetapi pengambilan gambar dari film ini mempunyai nilai estetis yang tinggi sampaikan terkesan rapih dan tidak membosankan. Muisk latar film ini khusus digarap oleh member band alternative rock asal Amerika yaitu Jessica Dobson, yang sukses menghasilkan nada-nada yang sangat emosional sehingga pas untuk bisa menyempurnakan cerita film ini. Speak adalah film yang memiliki bobot cerita yang sangat kuat dan dianggap sebagai salah satu film bullying terbaik di era modern ini.

5. Bully (2012)

Dibuat oleh sutradara Lee Hirsch, film Bully menggambarkan kisah-kisah nyata dari beberapa korban bullying yang sangat berat di Amerika. Film ini dikenal memiliki karakter skenirama yang menggugah perasaan, dimana para korban yang bercerita itu diwakili oleh karakter dengan permasalahan yang sama. Seluruh adegannya direkam secara elegant, sehingga film ini menjadi sangat menarik untuk ditonton. Musik film Bully mencuatkan lagu-lagu indie dan pop yang irama musiknya memberikan kesan berbeda dengan film bullying terbaik lainnya dan akan langsung terlihat bagus untuk telinga Anda.

Demikian lima film bullying terbaik yang memiliki “penggarapan sinematografi dan musik” yang sangat baik. Keduanya merupakan elemen penting yang tidak boleh diabaikan dalam pembuatan film. Dengan sentuhan yang tepat di kedua elemen tersebut, sebuah film dapat menciptakan pengalaman yang sangat berkesan dan menyentuh ke dalam hati penonton.