Indonesia kaya akan sumber daya alam yang melimpah dan tersebar di seluruh penjuru negeri. Sumber daya alam tersebut memiliki banyak potensi seperti sumber investasi dengan negara lain. Barang tambang adalah komoditas utama yang sangat diminati dalam pasar global.
Indonesia yang melimpah dengan sumber daya alam tambang banyak mengekspor hasil tambang tersebut ke luar negeri. Sebagian besar barang tambang ini diekspor dalam bentuk mentah atau setengah jadi ke negara lain. Barang tambang berupa bahan bakar fosil banyak digunakan sebagai bahan bakar kendaraan atau pembangkit listrik.
Barang tambang memiliki jumlah yang terbatas. Karena itu, jenis sumber daya alam ini tidak dapat diperbaharui. Maka dari itu, penggunaan sumber daya alam perlu digunakan secara bijak dan efisien, serta memperhitungkan dampak baik dan buruknya.
Inilah Hasil Tambang Indonesia yang Diekspor ke Luar Negeri
Industri pertambangan adalah pendukung utama dalam peningkatan perekonomian negara dan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia. Hanya beberapa jenis tambang diekspor ke luar negeri. Beberapa jenis tambang yang diekspor ke luar negeri adalah sebagai berikut:
1. Gas Alam
Gas alam adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang digunakan sebagai energi alternatif untuk bahan bakar kendaraan. Contoh dari gas alam adalah berupa LPG (liquefied petroleum gas), LNG (liquefied natural gas), dan CNG (compressed natural gas). Gas alam paling banyak diekspor ke negara Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan Tiongkok.
2. Batu bara
Batu bara memiliki bentuk yang kompleks dan beragam. Batu bara banyak dimanfaatkan dalam bidang industri untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik. Negara yang banyak menerima ekspor batu bara dari Indonesia adalah negara di kawasan ASEAN, China, India, Filipina, Jepang, dan lainnya.
3. Emas
Emas banyak diminati karena memiliki harga yang tinggi di pasaran. Logam kuning ini adalah bahan utama untuk membuat perhiasan dan emas batangan. Dengan harga yang meningkat setiap saat, emas banyak digunakan untuk investasi jangka panjang.
Emas banyak dihasilkan di sekitar daerah Jawa Barat. Emas yang diekspor Indonesia berupa perhiasan emas. Tujuan ekspor emas adalah negara Jepang, Singapura, dan Switzerland.
4. Besi
Ketika di ekspor, besi memiliki bentuk seperti butiran pasir dan setelahnya baru diolah menjadi beberapa barang. Besi biasanya digunakan sebagai bahan pembuatan perkakas, baja, dan kebutuhan alat rumah tangga. Ekspor terbesar besi berasal dari Jepang dan Korea Selatan.
5. Nikel
Nikel adalah logam berwarna perak keemasan dengan struktur yang keras. Nikel dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan uang logam, peralatan rumah tangga, dan industri otomotif. China adalah negara yang mengimpor nikel dengan jumlah terbesar.
6. Tembaga
Tembaga dimanfaatkan dalam bidang industri konstruksi dan listrik serta bahan baku pembuatan suku cadang. Daerah yang menghasilkan tembaga terbesar adalah Papua, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Dengan persentase penghasil tembaga yang tinggi, Indonesia mengekspor hasil tambang tersebut ke Tiongkok dan Jepang.
Kesimpulan:
Sebutkan hasil-hasil tambang dari Indonesia yang diekspor ke luar negeri yaitu:
- Gas alam
- Batu bara
- Emas
- Besi
- Nikel
- Tembaga
Pertanyaan Lain Terkait Hasil-Hasil Tambang dari Indonesia yang Diekspor ke Luar Negeri
Upaya apa saja yang bisa dilakukan untuk menjaga kelestarian barang tambang?
Upaya-upaya yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan barang tambang secara bijak atau tidak mengeksploitasi secara berlebihan, melakukan daur ulang hasil tambang, mengekspor hasil tambang menjadi bahan jadi bukan bahan mentah, mencari bahan alternatif lain untuk menggantikan barang tambang, serta memperhatikan berbagai aspek lainnya ketika melakukan kegiatan tambang.
Apa saja manfaat dari barang tambang?
Manfaat dari barang tambang adalah meningkatkan perekonomian negara, menciptakan lapangan pekerjaan untuk masyarakat, memajukan bidang transportasi dan komunikasi di sekitar area pertambangan, kebutuhan masyarakat terpenuhi, meningkatkan kesadaran untuk menjaga kelestarian barang tambang dan lingkungan, serta mengurangi kebutuhan impor dan terhindar dari biaya impor.
Faktor apa yang menyebabkan barang tambang tidak dapat diperbaharui?
Penyebab barang tambang tidak dapat diperbaharui adalah karena proses pembentukannya dan pemulihannya yang memakan waktu lama serta jumlahnya yang terbatas.