Jika mendengar Puncak Marano, tentu yang terlintas dibenak kita adalah keindahan hamparan awannya, karena selama ini sudah melekat nama Negeri Diatas Awan, sejak para treveller dan pecinta alam sering menjadikan daerah ini sebagai spot camping.
Wilayah Transmigrasi Marano, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Mamuju, akhir pekan kemarin, Sabtu 12 Desember, kembali dipadati wisatawann yang mengikuti event Sport Tourism yang berasal dari berbagai daerah seperti Mamuju Tengah, Mamasa, Polman dan Mamuju sendiri didampingi oleh beberapa perwakilan Dinas Pariwisata Sulbar.
Seperti biasanya, pengunjung akan disuguhi gumpalan awan mulai pukul 05.00 hingga 08.30. Disini pengunjung bakal puas berswafoto dengan latar latar belakang hampaaran awan. Negeri diatas awan Marano mulai ramai dikunjungi masyarakat sejak dua tahun terakhir. Namun sayangnya masih ada saja pengunjung hanya datang menikmati alamnya namun lupa menjaga keindahannya seperti membuanh sampah disembarang tempat.
Hal tersebut disampaikan Yusuf (51) salah seorang warga Marano. Ia meminta kepada pengunjung untuk untuk tidak lagi membuang sampah sembarang tempat.
“Mari jaga kebersihan, jaga alam kita agar anak cucu kita menikmati juga nantinya. Jujur kami juga bahagia kalau pengunjung datang kesini, tapi tolong jangan sampahnya sembarang tempat,” kata Yusuf, Sabtu (12/12).
Senada, Kepala Sukseksi Sumber Daya (KSD) Basarnas Sulbar, yang berada ditempat juga menghimbau pengunjung agar menjaga kebersihan alam Marano.
“Kita datang bersih, pulang juga harus bersih. Kalau sampah banyak masyarakat kecewa,” imbaunya.
Dia juga meminta pengunjung untuk tidak mendirikan tenda dipinggiran tebing. Apalagi cuaca Marano kadang sudah ditebak. Hal ini guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Kami mendukung kemajuan pariwisata Sulbar tapi kembali ke keselamatan. Kami datang pengamanan jadi dihimbau untuk hal-hal terkait dengan keselamatan silahkan koordinasi ke kami di posko yang disiapkan,” sebutnya.
Selain itu, karena pandemi Covid-19 masih mewabah. Pengunjung juga diminta untuk tetap menaati protokol kesehatan seperti menjaga jarak, cuci tangan dan menggunakan masker.
“Kedatangan kita (ke Marano) jangan menjadi satu hal yang negatif. Kita datang kesini agar kedepannya mudah-mudahan Marano jauh lebih bagus lagi,” tegas Arianto.
Sementara itu, salah satu offrroder asal Polman yang datang dengan mengendarai roda empat mengaku takjub dengan keindahan alam yang dimiliki Marano.
“Sebelum sampai kesini (Bukit Marano), kita disuguhi dengan jalan yang memacu adrenalin kami sebagai offroader, dan tanjakannyapun ngeri-ngeri sedap, dan tiba di puncak kita langsung dikepung kabut, dingin nan indah,” paparnya.
Ia juga mennaruh harapan kepada siapapun yang datang di Marano agar tetap menjaga keindahan dan kebersihan tempat itu.
“Dimanapun kami (Offroader) pergi, pasti kembali membawa sampah. Dan hari ini setiap mobil menggantung kresek sampah dibelakang mobil,” tandasnya. (Fir)