Mamuju – Aliansi Praktik Dokter Mandiri Indonesia (APDMI) beberapa waktu lalu telah melakukan audience dengan Pemprov Sulbar, terkait rencana Pembanunan Klinik Pratama Rawat Inap dan Medical Tourism Senior Living, di Provinsi ke 33 ini.
Menindaklanjuti rencana tersebut, APDMI kembali menghadirkan Guburnur Sulbar bersama jajarannya serta sejumlah pejabat dari enam Kabupaten di Sulbar dalam Sosialisasi project itu.
“Dari pertemuan ini kita meminta petunjuk dari Pemprov Sulbar, rencana project Pembanunan Klinik Pratama Rawat Inap dan kompleks untuk Medical Tourism Senior Living. Untuk di Sulbar, rencananya kita akan bangun 30 klinik pada enam Kabupaten,” ucap Pimpinan Proyek Nasional APDMI, dr. Ir. Edi saat berada di Grand d’Maleo Hotel and Convention Mamuju, Rabu 22 Mei.
Kata dia, project tersebut murni dari pihak swasta, dimana APDMI akan memposisikan diri sebagai partner pemerintah, guna memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Karena project ini nanti adalah sebuah klinik Internasional, sehingga kita juga dapat mengundang para turis untuk berobat disini serta menikmati destinasi wisata yang ada di Sulbar. Palayanannya juga tentu akan bertaraf internasional, tetapi selain itu kita tetap memberikan pelayanan bagi masyarakat dari desa,” sambungnya.
Sehingga menurutnya, untuk melancarkan rencana tersebut, pihak APDMI meminta dukungan dari Pemprov Sulbar dalam hal pengurusan-pengurusan yang akan dilakukan.
“Dari kesempatan ini kami meminta petunjuk dari Pak Gub, terkait lokasi dan perijinan-perijinan yang kami butuhkan. Dan 1 klinik dan kompleks Medical Tourism Senior Living yang dibutuhkan hingga 3-4 hektare, ini memang luas karena kami ingin member yang hadir di kompleks ini nanti dapat menikmati suasana yang nyaman dan tenang, serta akan banyak kegiatan-kegiatan yang dapat dilakukan,” tandasnya. (Fir)